Rukun dan Kewajiban Haji : Bekal Wajib bagi Para Tamu Allah

Ibadah haji bukan hanya perjalanan fisik, tapi juga spiritual. Seperti ibadah lainnya, haji memiliki rukun, kewajiban, dan sunnah yang harus diperhatikan agar sah dan diterima oleh Allah.

📌 Rukun Haji adalah bagian inti dari ibadah haji. Tanpa salah satunya, hajinya tidak sah. Ada lima rukun utama:

1. Niat (Ihram) – Dimulai dengan niat tulus hanya karena Allah, menandai dimulainya manasik.
2. Wukuf di Arafah – Inilah puncak haji, di mana seluruh jamaah berkumpul pada tanggal 9 Dzulhijjah. Nabi bersabda, "Haji itu Arafah."
3. Thawaf Ifadhah – Mengelilingi Ka’bah sebagai simbol kepasrahan total kepada Allah.
4. Sa’i antara Shafa dan Marwah – Mengingat perjuangan Hajar mencari air, kini menjadi syiar keimanan.
5. Mencukur atau memotong rambut – Tanda penyempurnaan ibadah dan kerendahan hati di hadapan Allah.

📌 Kewajiban Haji, meski bukan bagian dari rukun, tetap harus dikerjakan. Jika terlewat, harus dibayar dam (denda):

 Ihram dari Miqat (tempat yang ditentukan untuk memulai niat)
 Mabit di Muzdalifah dan Mina
 Melempar jumrah secara tertib
 Thawaf Wada' (perpisahan)
 Mencukur atau memendekkan rambut

📌 Syarat sah thawaf dan sa’i juga penting diperhatikan: seperti suci dari hadats, menutup aurat, dilakukan tujuh putaran, memulai dari titik yang benar, serta tidak melintasi Hijr Isma’il saat thawaf.

⏳ Ibadah haji bukan sekadar ritual, tapi latihan taat dan tunduk pada perintah Allah. Maka penting bagi kita untuk memahami setiap detail manasik sesuai sunnah Rasulullah ï·º: "Ambillah manasik kalian dariku."

Semoga Allah mudahkan setiap langkah para dhuyufurrahman (tamu-tamu Allah) untuk melaksanakan haji yang mabrur. 🤲